0
 1. Mengepel Dengan Kotoran Kerbau
Bukannya primitive yaaah ,,, tapi kecintaan masyarakat Desa Sade dengan adat tradisional Suku SASAK yang masih sangat kental sekali.. Setiap satu kali seminggu masyarakat Desa Sade , di sekitaran tanjung AAN pantai KUTA kabupaten Lombok tengah ini, mengusapkan KOTORAN KERBAU pada lantai dan dinding rumah mereka yang terbuat dari tanah. Bahkan ada yang mengusapkannya setiap mau menjelang malam.

Selain untuk kebersihan, yaitu kotoran kerbau mampu menyerap debu-debu padai lantai dan dinding rumah. Kotoran kerbau juga diyakini mampu mengusir nyamuk untuk tidak masuk kedalam rumah. Di Desa Sade Kotoran Kerbau di anggap bersih dan suci.
 
Di desa ini sendiri adalah salah satu desa di Lombok, yang masih memelihara adat istiadat suku SASAK asli sampai sekarang ketika anda membaca postingan ini juga masih tetap begitu. Mulai dari Rumah, Tingkah Laku, Pakaian, dan semuanya deeeh ..
 

2. Pra Merarik (Menikah) adat Lombok
Menikah adalah sesuatu yang diidamkan setiap manusia di dunia ini. Begitu pula dengan kaum muda pulau Lombok. Tapi ada yang beda dengan cara sebelum menikah. Mencuri calon istri adalah caranya... unik bukan ..?

Di Pulau ini, mencuri gadis calon istri adalah cara yang kesatria dari pada meminta langsung dari orang tua si gadis.  Mencuri siih mencuri tapi ada aturannya juga lhooo..
Sebelum mencuri, si pria harus membawa beberapa kerabat  atau teman. Selain sebagai saksi juga sebagai pengiring dalam prosesi ini. Setelah itu, si wanitanya akan di titipkan di rumah kerabat atau keluarga si laki-laki, untuk menginap beberapa satu malam.
   
Lalu apa yang kan terjadinya di rumah si perempuan ..??
Tentunya sebagai orang tua yang baik akan khwatir dengan anak gadisnya. Tetapi kalau anak gadisnya tidak pulang juga sampai malam tanpa kabar, sudah bertanda kalau dia menikah. Keluarga si perempuan akan memberi tahu tokoh adat di desa, dan tetangga tetanganya.

Kesokan harinya, dikirimlah si utusan dari pihak laki-laki untuk memberi tahukan keadaan si wanita itu, kalau sudah di culik oleh si laki-laki kepada orang tua si perempuan.. Tapi hati-hati tidak boleh ketahuan tempatnya dimana..,, ntar orang tua si cewek nyulik balik lagi ,,!! khan dulu si Bapak juga pernah nyulik.... berarti udaah jagooo ,,, hahaha :-)

Naah ,,, baru acaranya ,,, begawe (pesta) orang Merarik (menikah) di Lombok,,,

3. Nyongkolan
Ini adalah salah satu prosesi lanjutan dari Merarik di atas tadi ,,
Nyongolan adalah iring-iringan seperti pawai untuk memeriahkan acara (begawe) pesta pernikahan kedua pengantin ini. Iring-iringan di mulai dari berjalan dari rumah si mempelai laki-laki sampai kerumah si perempuan. Tetapi apabila rumah jarak rumah dari si kedua mempelai ini terlalu jauh , berarti harus mencari tempat yang lebih dekat dengan rumah si perempuan untuk berjalan,, yaaaah kira-kira satu kilometeran laaah ,,. Sambil berjalan, nyongkolan di iringi juga dengan musik-musik adat Lombok,, jadi, sambil berjalan alangkah baiknya juga sambil berjoget... ciii haaaa
 
Proses ini, bertujuan untuk memberitahukan kepada seluruh masyarakat kalau ada rumah tangga baru di dunia ini ,, hahaha so sweeeet..! Selain itu, ditujukan untuk mempertemukan antar si pengantin perempuan dengan orang tuanya yang terpisah, sampai acara pernikahan selesai, yang acaranya cukup panjang.

Akhir dari Nyongkolan ini biasanya disambut dengan tangisan dan kegembiraan yang bercampur aduk dari pihak keluarga  si perempuan. Dan ketika nyongkolan berakhir maka selsesailah acara Pernikahan (Merarik) ini.

4. Jaran Kamput 
Buat gantiin orang tua menggendong anak yang mau di sunat, hahaha..!
Jaran artinya adalah Kuda, bahasa sasak  Jaran kamput adalah kesenian adat sasak berupa sebuah patung mirip kuda dari kayu untuk tempat duduk anak. Kemudian setelah di duduki anak akan di angkat oleh 4 laki-laki dewasa untuk membawa anak iring-iringan di jalan.
 
Patung kuda ini akan di goyang-goyangkan sesuai irama musik yang juga ikut beriringan. Kesenian jaran kamput ini, biasa di sewa oleh orang tua yang akan di sunat. Sekedar untuk membuat anak mengurangi rasa taku sebelum di sunat.

4. Midang (Ngapel)
Caranya sangat mudah ,, hahaha siapa cepat dia tidak dapat ..!!!
Maksudnya disini, adat Lombok dalam hal ini jika ada seorang mengapel ke rumah wanita, dan ada laki-laki lain yang datang lagi setelah dia, maka lelaki sebelumnya harus segera bergegas pulang.
Keren bukan ,,, gak peduli pacar, gak peduli siapa ....

5. Boyak Kubur (Ziarah)  
 Boyak artinya mencari atau mengunjungi,,,
Di dalam adat sasak Lombok , boyak kubur dilakukan pada saat hari besar-besar Islam , misalnya Idul Fitri, Idul Adha, Maulid , dan lainnya..
Tapi bukan berarti hari-hari lain tidak boleh, tetapi pada hari-hari besar Islam, yang hampir setiap Orang melakukannya secara bersama. Pergi ke kuburnya yang keren adalah membawa bekal dari rumah (bukan sesajen), yang untuk di makan bersama nantinya setelah berdzikir dan berdoa bersama untuk keluaraga yang meninggal.



Posting Komentar

 
Top